Sunday, March 10, 2019

BELAJAR HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DI NEGERI JIRAN (PART 2)

Pada postingan terdahulu saya menceritakan tentang program yang saat ini saya ikuti. Kali ini akan saya sampaikan beberapa catatan yang merupakan isi dari perkuliahan kami di UMCCED tentang Higher Order Thinking Skills.

Yang pertama, istilah Higher Order Thinking Skills di Malaysia dikenal dengan nama Keahlian Berfikir Aras Tnggi (KBAT). Istilah ini sudah lama dikenal dalam dunia pendidikan di Malaysia dan sudah diterapkan dalam dunia pendidikan. Profesor Emeritus  Zahari Othman dan Profesor Emeritus Dato' Isahak Haroon telah lama berkecimpung dalam study ini lebih dari 20 tahun, dan kemungkinan mereka merupakan dua diantara sedikit profesor yang mendalamai HOTS di Asia Tenggara. Mengenai penerapan di sekolah, hal ini saya ketahui ketika berkunjung ke beberapa sekolah yakni di Kolej Vokasional Sungai Buloh   dan Kolej Vokasional ERT Setapak /

Berikutnya, dalam menyampaikan hasil kajian dan penelitian, Profesor kami mengutip ayat Al Qur'an sebagai salah satu landasan filosofi, ini merupakan sesuatu yang baru bagi kita, karena selama kita mempelajari HOTS di Indonesia, Kami belum pernah mengkaji landasan filosofi berdasarkan kitab suci Al Qur'an. Adapun salah satu landasan filosofi dari kajian HOTS adalah Al Qur'an surat Shad ayat 29 , dan apabila kita telusuri lebih lanjut, banyak sekali ayat dalam Al Qur'an yang mengajak kita sebagai manusia untuk selalu berfikir dan berfikir. Ini adalah inti dari Higher Order Thinking Skills. Dalam praktiknya, misalnya apabila kita membahas makna dari "Bismillahirrohmanirrohim", disini kita diajak untuk berfikir seberapa besar maha pemurah Allah terhadap kita dan juga seberapa besar maha penyayang Allah pada kita.

Pada dasarnya materi HOTS yang kita pelajari adalah hampir sama dengan yang telah kita pelajari di Indonesia. Kita mempelajari konsep HOTS misalnya konsep The Cone of Learning dari Edgar Dale, Taxonomi Bloom dalam domain kognitif serta revisi Taxonomi Bloom berdasarkan Anderson/Krathwohl, dan materi lain. Namun hal baru yang membuka wawasan kami yakni kami diajak untuk menyelami pola pikir Bloom serta revisi yang telah dilakukan olehAnderson/Krathwohl. Lebih lanjut terkait materi ini dapat dibaca di Blog Muh Zuhri, guru bahasa Indonesia dari SMAN 2 Boyolali 

Salah satu penerapan dari HOTS di kelas adalah pelaksanaan Project Based Learning. Untuk menerapkan PBL didalam kelas, maka sebelumnya siswa harus diberikan fondasi yakni kemampuan Problem Solving, Pembelajaran berdasarkan berfikir dan berfikir rutin. Adapun aktifitas yang dilakukan adalah mengajak siswa untuk menganalisis suatu permasalahan serta memecahkannya secara logis dan sistematis. Yang terkait dalam pembelajaran Bahasa Inggris, kita menerapkan model pembelajaran Compare and Contrast yang hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.




Yang terakhir, kita diajak berdiskusi membahas tentang Metakognitif. "Higer Order thinking Skills include critical, logical, reflective, metacognitive, and creative thinking". Disini terdapat istilah "Metacognitif". Metacognitive merupakan "thinking of thinking", yakni kesadaran dan peraturan dari pemikiran yang dimiliki seseorang. Misalnya seseorang sudah memiliki kemampuan kognitif, selanjutnya apa yang dia perbuat dengan kemampuan tersebut, itulah metacognitif. Misalkan seseorang sudah mengetahui tanda "dilarang membuang sampah sembarangan", maka apabila dia sedang memiliki kotoran dan tidak ada tempat sampah, maka dia akan menyimpan sampah disaku dan kemudian membuangnyakren meakukan tindakan, analisis atau kreasi berdasarkan pengetahuan yang telah ia peroleh.

Bersambung ...

No comments: